Film Pirates of The Caribbean
| Pirates of The Caribbean, Simulasi Visual! |  |  |
| Okezone.com | |
| Apa saja? Selain durasi lebih panjang (168), kualitas visual meningkat drastis. Akting pemain-pemainnya tetap luar biasa. Di saat kostum karakter kian elegan dan detail, adegan lucu, absurb, dan fantastis melebur menjadi satu. Lainnya, adegan pertempuran breathtaking lebih dari lima menit! Meski demikian, bukan berarti film ini tanpa cacat. Sutradara Gore Verbinski justru melupakan jiwa dari sebuah film; cerita yang solid. At World’s End pun begitu banyak plot yang justru melemahkan focus cerita utamanya. Setiap karakter punya agenda tersembunyi, dan terus menjelaskan agenda mereka kepada karakter lainnya (dan penontin). Sebelum kapten favorit kita, Jack Sparrow (Johnny Depp) muncul, penonton harus bersabar untuk melihat Elizabeth Swann (Keira Knightle), Will Turner (Orlando Bloom), dan Kapten Barbossa (Geoffrey Rush) merangsek ke kediaman bajal laut Sao Feng (Chow Yun-Fat) di Singapura. Tujuannya? Mendapat peta yang mengantar mereka ke ujung dunia (world’s end) yang disebut Davy Jones Locker. Sekuel ketiga Pirates of Carribean: At World’s End, yang baru rilis di Indonesia pada 23 Mei 2007 ini, masih lengkap dibintangi oleh pemain Pirates of Carribean seri pertama dan kedua. Seperti Johnny Depp, Orlando Bloom dan Keira Knightly. Sekuel ketiga film ini, masih bersetting perairan laut dan sekitarnya. Dikisahkan bahwa Kapten Jack Sparrow (Johnny Depp) masih terjebak di bawah pengaruh pikiran Davy Jones (Bill Nighy). Ketiga teman Sparrow, yaitu Will Turner (Orlando Bloom), Elizabeth Swann (Keira Knightley) dan Kapten Barbossa (Geoffrey Rush) akhirnya bergabung membebaskan Sparrow dari cengkeraman musuh. Dengan menghadapi berbagai bahaya, pengkhianatan dan ganasnya samudera, mereka berhasil menyelamatkan Sparrow. Setelah Jack Sparrow berhasil dibebaskan, mereka melanjutkan perjalanan menuju perairan Singapore yang terkenal akan keindahannya untuk menemui Kapten Sao Feng (Chow Yun-Fat), seorang pembajak laut dari China yang terkenal licin dan cerdik. Mereka kemudian mengundang bajak laut dari berbagai penjuru dunia untuk bergabung menghadapi pertempuran melawan Lord Cutler Beckett (Tom Hollander), Davy Jones (Bill Nighy) dan Admiral James Norrington (Jack Davenport) yang hendak melenyapkan para bajak laut di tujuh lautan dari muka bumi. Sekuel ketiga ini, meski serius namun tetap tidak menghilangkan aksi konyol Jack Sparrow yang justru bisa mencairkan suasana dan mengundang tawa. Uniknya, film ini juga menghadirkan gitaris Rolling Stones, Keith Richard. Namun jangan harap bisa melihatnya dengan waktu yang cukup lama, karena Richard tampil hanya muncul selintas sebagai cameo yang menjadi ayah dari kapten Jack Sparrow. Plot rumit dan penuh intrik At World’s End bakal terasa makin rumit bagi penonton yang belum pernah menyaksikan film ini. Agak susah juga untuk bisa terlibat secara emosional dan mencerna cerita kalau tidak mengerti latar belakang masing-masing karakter. Tapi toh, kalau tujuan melihat film ini untuk dapat menyaksikan Johnny Depp, dan ingin terhibur dengan aksi kocak dan pertempuran superseru, maka mereka tetap mendapatkannya. Namun, secara overall, menonton film ini seperti mengejar bus kota di Singapura untuk datang ke lima tempat sekaligus. Sedikit kebingungan, terengah-engah, tapi juga terhibur. Cerita yang solid adalah hati sebuah film. Sulit untuk mengatakannya, tapi Pirates of The Caribbean: At World’s End adalah film yang nyaris tanpa hati. |
